Simulasi KPR Konvensional
Hasil Perhitungan
Pembayaran Pertama
Estimasi biaya-biaya yang harus disiapkan saat melakukan akad KPR. Jumlahnya berkisar 6% dari pokok pinjaman. Jumlah dapat berbeda di setiap bank.
Meliputi- Biaya Bank:
- Appraisal
- Administrasi
- Provisi
- Biaya Notaris:
- Akta Jual Beli
- Bea Balik Nama
- Akta SKMHT
- Akta APHT
- Perjanjian HT
- Cek Sertifikat ZNT, PNBP HT
- Biaya Asuransi:
- Asuransi Jiwa
- Asuransi Kebakaran
Detail Pinjaman
Pilihan Produk KPR Lainnya
Pilihan Produk KPR Lainnya
- KPR Konvensional atau Syariah
- Apa Itu Bunga KPR ?
- Syarat KPR Konvensional
Konvensional dan Syariah adalah dua pilihan KPR yang populer dan bisa dipilih jika kamu ingin beli rumah. Lalu mana yang lebih baik? Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya dan berikut poin penting dari perbedaan keduanya, sebagai bahan pertimbangan sebelum mengajukan KPR.
▪️ KPR Konvensional
– Suku bunga mengacu pada BI atau kebijakan bank.
– Tenor bisa mencapai 30 tahun
▪️ KPR Syariah
-Tidak mengenal sistem bunga dan cicilan bersifat tetap
-Tenor berkisar 5-15 tahun
Dari poin-poin di atas kita bisa tahu bahwa KPR Konvensional memiliki tenor lebih panjang, sehingga beban cicilan relatif lebih ringan dibanding KPR Syariah.
Namun di sisi lain, besaran cicilan di KPR Konvensional bersifat fluktuatif dan mengikuti suku bunga BI, sementara biaya cicilan KPR Syariah bersifat flat.
Seperti yang disebutkan di atas, suku bunga KPR Konvensional tidak tetap. Jadi cicilan pada tahun-tahun pertama dan tahun berikutnya bisa berbeda.
Ada dua jenis bunga yang biasa digunakan pada KPR Konvensional, yakni bunga tetap (fix/flat) dan bunga mengambang (floating).
Sesuai namanya, bunga tetap berarti tidak akan ada perubahan suku bunga, sehingga biaya cicilan akan selalu sama. Hal ini tentu akan membuat pengelolaan keuangan bulanan akan lebih mudah.
Sementara bunga floating KPR akan berubah sesuai dengan naik-turunnya suku bunga. Ini otomatis akan berpengaruh pada nilai angsuran yang harus dibayarkan setiap bulan.
Meski jenis bunga ini terkesan berisiko, tapi tetap ada keunggulannya. Seperti, adanya potensi cicilan berkurang ketika suku bunga mengalami penurunan.
Pengajuan KPR tentu memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi. Syarat KPR Konvensional secara umum adalah :
-WNI
-Usian minimal 21 tahun dan maksimal 55 tahun (karyawan) dan 65 tahun (pengusaha) pada saat jatuh tempo kredit
-Memiliki pemasukan tetap
-Lama kerja minimal 2 tahun / lama usaha minimal 3 tahun
-Melengkapi dokumen seperti:
-Aplikasi permohonan pengajuan KPR
-Fotokopi KTP / Kartu Keluarga / NPWP
-Surat keterangan kerja / legalitas usaha
-Slip gaji dan rekening koran 3 bulan terakhir